Sebutir telur rebus mungkin
berukuran kecil, namun manfaatnya sangatlah besar. Telur rebus digolongkan
superfood karena tinggi kandungan vitamin, mineral, dan protein. Bagi yang
sedang berdiet, telur rebus cocok dijadikan menu sarapan.
Dengan nilai 78 kalori, telur rebus mampu menyediakan nutrisi yang cukup untuk mengawali hari. Seperti dilansir dari Boldsky (17/02/2014), beberapa manfaat kesehatan ini juga bisa didapat dari konsumsi telur rebus.
Dengan nilai 78 kalori, telur rebus mampu menyediakan nutrisi yang cukup untuk mengawali hari. Seperti dilansir dari Boldsky (17/02/2014), beberapa manfaat kesehatan ini juga bisa didapat dari konsumsi telur rebus.
1. Sehatkan kuku
Telur rebus tinggi kandungan sulfur yang merupakan sumber vitamin D. Selain
vitamin D, beberapa mineral dan antioksidan didalam telur rebus mampu membuat
kuku tumbuh sehat dan tidak rapuh.
2. Sehatkan otak
Rutin mengonsumsi telur rebus sangat baik untuk kesehatan otak. Penelitian
menunjukkan telur rebus mengandung kolin, yaitu senyawa yang dibutuhkan untuk
menjaga fungsi otak tetap sehat. Asupan kolin juga efektif turunkan risiko
penyakit Alzheimer.
3. Bantu turunkan berat
badan
Tidak banyak orang tahu bahwa telur rebus mampu membantu usaha diet Anda.
Dengan kandungan 78 kalori dan protein dalam jumlah tinggi, telur rebus memberi
nutrisi yang cukup dan mengenyangkan.
4. Kuatkan tulang
Telur rebus matang atau setengah matang membantu penyerapan kalsium dan
mengatur kadar kalsium dalam darah. Lewat proses ini, tulang akan mendapat
kalsium yang dibutuhkan untuk menjaga struktur dan kekuatannya.
5. Cegah pembekuan darah
Penelitian mengungkapkan telur rebus mampu mencegah pembekuan darah. Konsumsi
telur rebus secara teratur juga baik untuk kesehatan jantung dan mencegah
stroke.
6. Turunkan risiko kanker
payudara
Para wanita dianjurkan untuk mengonsumsi telur rebus seminggu sekali untuk
mencegah kanker payudara. Penelitian menunjukkan wanita yang mengonsumsi setidaknya
enam buah telur setiap minggunya mengalami penurunan risiko terkena kanker
payudara sebanyak 44 persen.
http://food.detik.com