Asupan Yang Jauhkan Anda Dari Pikun

 
wiltonambulance.org
Jakarta - Pikun atau mudah lupa rentan menyerang orang-orang di atas usia 50 tahun. Pikun atau yang dalam istilah kedokteran disebut demensia, terjadi karena neuron otak yang mendukung ingatan jangka panjang melemah.

Pakar mengatakan bahwa olahraga teratur dan menjaga tubuh tetap bugar dapat menjauhkan Anda dari pikun di usia tua. Namun jika tak sempat rutin berolahraga, Anda dapat mencoba asupan makanan atau minuman ini.

Dikutip detikHealth dari berbagai sumber, beberapa asupan ini dipercaya dapat membantu Anda menambah daya ingat, mulai dari segelas kopi tiap hari hingga konsumsi buah delima.
1. Kopi
Menurut penelitian, secangkir kopi tiap hari bisa memperkuat ingatan. Hal itu dibuktikan dalam sebuah penelitian yang melibatkan 100 orang di Johns Hopkins University, Baltimore, Maryland.

Dalam penelitian, para partisipan diminta mengamati sejumlah gambar di dalam dan luar ruangan. Sekitar 5 menit kemudian, sebagian partisipan diberi tablet kafein 200 mg atau setara dengan secangkir kopi, dan sebagian lagi diberi tablet kosong atau plasebo.

"Kami melaporkan untuk pertama kali adanya efek spesifik dari kafein yakni mengurangi lupa dalam 24 jam," kata Dr Michael Yassa yang melakukan penelitian tersebut.

2. Diet Mediterania
Kebiasaan menambahkan minyak zaitun dan kacang-kacangan atau biasa disebut dengan diet Mediterania ini diketahui dapat menurunkan risiko kematian akibat serangan jantung dan stroke hingga 30 persen.

Namun, tim peneliti dari University of Navarra, Spanyol, menemukan bahwa orang yang rutin mengonsumsi lemak sehat ini tidak cenderung menunjukkan gejala-gejala awal demensia atau pikun dibandingkan dengan orang yang pola makannya biasa-biasa saja.

"Temuan kami semakin membuktikan adanya efek protektif dari diet Mediterania terhadap fungsi kognitif," tandas ketua tim peneliti Miguel Martinez-Gonzalez.

3. Buah Beri
Buah beri seperti bluberi dan stroberi diketahui memiliki manfaat mencegah demensia dan penyakit Alzheimer karena kandungan flavonoid-nya. Flavonoid dapat melintasi penghalang aliran darah ke otak dengan mudah dan terbukti mengurangi penurunan kognitif pada orang dewasa yang lebih tua.

Sebuah studi baru baru yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Neurology menunjukkan bahwa penurunan kognitif ketika usia bertambah bisa tertunda hingga 2,5 tahun dengan mengonsumsi makanan yang kaya flavonoid seperti buah beri.

Para peneliti menemukan bahwa peningkatan konsumsi buah beri dapat memperlambat penurunan kognitif hingga 2,5 tahun pada wanita yang lebih tua. Asupan anthocyanidins dan flavonoid dalam jumlah yang lebih tinggi telah dikaitkan dengan penurunan kognitif degenerasi yang mengarah ke penyakit Alzheimer.

"Penelitian ini meneliti bahwa asupan buah beri dapat memperlambat tingkat penurunan kognitif. Kami bahkan memiliki bukti epidemiologi bahwa buh beri dapat memperlambat perkembangan penurunan kognitif pada wanita lanjut usia," kata Dr. Elizabeth Devore, penulis utama studi.

4. Buah Delima
Studi menunjukkan, buah delima atau dikenal dengan buah pome bantu untuk menghentikan penyebaran gejala alzheimer. menurut tim University of Huddersfield, kandungan punikalagin dalam buah ini bantu mencegah inflamasi yang dapat merusak sel otak.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan jika punikalagin atau bentuk dari komponen kimia yang kita kenal dengan nama polifenol, ditemukan dalam buah delima dan bisa mengurangi inflamasi di sel otak atau disebut mikrologia. Inflamasi ini bisa menyebabkan kerusakan terus menerus, sehingga membuat kondisi pasien Alzheimer ke depannya akan semakin parah. Tidak ada obat untuk penyakit ini, tapi punikalagin dalam buah delima dapat mencegahnya atau menghambat pembentukannya.

"Asupan secara rutin dari buah delima dapat memberikan Anda banyak manfaat, termausk neuro-inflamasi yang berhubungan dengan demensia,' ujar dr Olumayokun Olajide dari University of Huddersfield's Department of Pharmacy and scientist dari University of Freiburg, Jerman.

5. Ikan

Studi mengatakan bahwa makan ikan sedikitnya satu kali dalam seminggu sudah cukup memberikan efek perlindungan bagi otak sehingga tak mengalami penurunan kognitif seperti pikun meskipun 'diterpa' penuaan.

Peneliti telah memastikan hal ini dengan melakukan riset selama 10 tahun (1989-1999), dengan melibatkan 260 partisipan berusia di atas 65 tahun.

Pada hasil scan otak partisipan terungkap fakta bahwa mereka yang rutin mengonsumsi ikan memiliki grey matter (bagian otak yang erat kaitannya dengan daya ingat) dengan jumlah 14 persen lebih banyak dibanding partisipan yang jarang makan ikan.

Bagian otak lain yang penting bagi kemampuan kognitif milik partisipan yang suka makan ikan juga 4 persen lebih banyak dari partisipan yang tidak begitu menyukainya. Artinya mereka tak gampang pikun meskipun kemampuan kognitif setiap orang akan cenderung menurun seiring dengan bertambahnya usia mereka.

"Bahkan kandungan asam lemak omega-3 pada ikan tak hanya baik untuk otak, tapi juga kesehatan orang yang memakannya secara menyeluruh. Kemampuan kognitif mereka terjaga walaupun hanya dengan makan ikan," tandas peneliti Dr James Becker dari University of Pittsburgh, Pennsylvania.



9 Tips Penggunaan AC Yang Perlu Kamu Ketahui

1.Suhu 26 ℃ dari AC adalah suhu yang paling tepat, nyaman dan tidak menyebabkan sakit. Meski tubuh manusia sendiri sudah bisa meny...