Virus Ebola berasal dari
genus Ebolavirus, famili Filoviridae. Seseorang yang terjangkiti virus ini akan
menunjukkan gejala antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam
maupun luar, serta demam.
9 dari 10 kasus Ebola yang
teridentifikasi akan berakhir dengan kematian. Menurut WHO, codot yang berasal
dari famili Pteropodidae adalah nidus alias natural host dari virus ini. Selain
di tubuh manusia, virus Ebola juga ditemukan di tubuh hewan primata seperti
monyet, gorila, dan simpanse.
Virus Ebola tidak menular
melalui udara, tetapi melalui kontak dengan penderita. Manusia bisa tertular
dari kalong, monyet, gorila, simpanse, kujang, dan landak. Bangkai, kotoran,
dan cairan yang berasal dari hewan yang terjangkit juga bisa menjadi media
penularan virus.
Sementara itu, penularan
dari manusia ke manusia terjadi karena adanya kontak langsung yang melibatkan
pertukaran darah, keringat, atau cairan tubuh yang lain. Kontak tidak langsung
pun bisa menularkan virus, tepatnya melalui sentuhan dengan barang-barang yang
sudah terkontaminasi.
Prof.Tjandra Yoga Aditama,
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan,
menyampaikan bahwa untuk negara-negara di dunia, seperti Indonesia dan lainnya
yang bukan negara terjangkit Ebola, dan bukan negara berbatasan langsung dengan
episenter Ebola, maka WHO menganjurkan agar tidak melakukan pelarangan total
perjalanan dan perdagangan ke negara terjangkit.
Bagi warga negara yang
karena hal tertentu harus bepergian ke negara berisiko, berikut 7 tips dari Mr.
Tjandra yang telah di beritakan sebelumnya oleh Kabar24.com:
Berikut ketujuh tips tersebut:
- Lebih sering cuci tangan pakai sabun (CTPS). Kita tahu bahwa Ebola menular melalui kontak dengan cairan tubuh pasien. Walaupun sudah hati-hati, tapi kemungkinan tangan kita tercemar tetap ada. Karena itu maka rajin-rajin cuci tangan paakai sabun.
- Jangan kontak langsung dengan pasien Ebola. Selain pasiennya, kita juga perlu membatasi kontak dengan keluarga / kerabat pasien yang baru mengunjungi pasien.
- Sedapat mungkin hindari proses pemakaman pasien Ebola, khususnya yang ada ritual mencium jenazah, kontak langsung dengan jenazah, dan lainnya.
- Jangan kontak dengan hewan yang mungkin menularkan Ebola, dan membatasi ke hutan-hutan di negara terjangkit.
- Kalau sudah berada di negara terjangkit, maka batasi perjalanan domestik. Jangan bepergian antar kota di negara itu kalau tidak betul-betul diperlukan.
- Selalu ikuti perkembangan informasi tentang Ebola di website terpercaya, WHO, Kemenkes RI, dan lainnya.
- Kalau ada keluhan ketika sedang berkunjung di negara terjangkit, segera melapor ke petugas kesehatan di negara itu.
Sumber dari Kabar24.com dan hipwee.com via http://tips-tips-beken.blogspot.com