Hindari Osteoporosis dengan Senam Zumba

Kepadatan dan keutuhan tulang perlu dijaga untuk menghindari osteoporosis. Cara yang paling baik adalah dengan melakukan gerakan aktivitas fisik yang menekankan tekanan, putaran, dan twist. 

Penyakit osteoporosis masih menjadi ancaman di negeri ini. Tina Suksmasari, Medical Manager Bayer Health, mengatakan masyarakat Indonesia rentan terkena osteoporosis. Menurut data hanya 40% yang mencukupi kebutuhan harian kalsiumnya. Kekurangan kalsium menyebabkan risiko, terlebih bila terjadi dalam jangka panjang. “Kejadian patah tulang mendadak, kebal atau kebas, dan detak jantung tidak normal merupakan contoh umum dari kekurangan kalsium jangka panjang,” lanjut Tina pada acara peringatan Hari Osteoporosis Internasional bertema “Keep Moving with CDR” di Jakarta, beberapa waktu lalu. Konsumsi kalsium saja tidak cukup untuk menjaga kepadatan tulang, perlu diimbangi dengan olahraga dengan gerakan penekanan otot agar hasilnya maksimal. “Olahraga dapat mengoptimalkan fungsi otot dan meminimalkan cedera tulang dan menjaga postur tubuh.

Sayangnya, awam masih beranggapan kegiatan sehari-hari seperti pekerjaan rumah saja sudah cukup. Nyatanya olahraga berbeda dengan kegiatan tersebut,” ucap Michael Triangto, spesialis kedokteran olahraga dari Sport + Slim Therapy. Tentunya berbagai jenis olahraga dapat dipilih untuk menjaga kebugaran, namun mengikuti tren yang sedang populer belakangan, zumba dance atau senam zumba bisa menjadi alternatif mudah dan menarik. Alasannya, gerakan senam zumba fokus pada bagian atas dan bawah tubuh secara seimbang.

Senam zumba sebenarnya telah lama diperkenalkan di Indonesia. Senam ini erat dengan artis Liza Natalia sebagai pelatihnya. Gerakan senam zumba terdiri atas berbagai variasi tarian asal Latin, seperti meringue, pop, reggaeton, cumbia, mambo, salsa, flamenco, rumba, dan calypso. Gerakan senam zumba ini bisa dilakukan dalam tempo cepat maupun lambat sehingga siapa pun yang melakukan senam zumba tak cepat bosan. Senam ini juga memiliki gerakan yang lincah dan melatih banyak otot bekerja.

“Kunci keberhasilan dan hasil yang maksimal hanya dengan teratur, rutin, dan sesuai dengan kemampuan tubuh,” lanjut Michael. Tak hanya senam zumba, gerakan mudah dalam keseharian seperti berjalan kaki dan naik turun tangga dapat memenuhi kebutuhan olahraga. Namun yang harus diperhatikan adalah ritme berjalan harus dipercepat dan waktu minimal per hari adalah 30 menit.

Sementara bagi mereka yang sibuk bekerja dan merasa tidak sempat berolahraga, Michael menyarankan untuk menggunakan benda sekitar meja kerja. “Fileukuran besar bisa menjadi pengganti barbel, lebih mudahnya dengan melakukan gerakan squadmendorong tembok selama 10 hingga 20 menit di sela-sela kesibukan. Gerakan tersebut memicu otot tangan dan paha untuk tetap sehat,” lanjutnya.


http://www.koran-sindo.com

9 Tips Penggunaan AC Yang Perlu Kamu Ketahui

1.Suhu 26 ℃ dari AC adalah suhu yang paling tepat, nyaman dan tidak menyebabkan sakit. Meski tubuh manusia sendiri sudah bisa meny...